Sabtu, 20 Agustus 2011

Terperangkap Di Dalam Gua Selamat karena Amal Sholih

Bismillahirrahmanirrahim
Blog Religi - Pada zaman dulu, 3 orang pemuda dalam satu perjalanan beristirahat di dalam sebuah gua untuk berteduh dari hujan lebat. Tiba-tiba pintu gua tertutup oleh satu batu yang besar. Mereka coba membuka batu itu tetapi tidak bisa.

Mereka berusaha berbagai cara untuk keluar tapi semuanya gagal. Akhirnya tiada jalan lain kecuali bermohon dan mengadu kepada Allah. Mereka tahu hanya Allah yang dapat melepaskan mereka. Keputusan diambil supaya tiap-tiap orang mengadu atau bertawassul dengan amal kebajikan yang mereka buat.

Pemuda pertama berdoa: "Ya Allah, saya pernah berbuat amal soleh terhadap kedua ibu bapak saya. Suatu hari saya pulang dari kerja dan merasa sangat lapar. Saya sangka ibu saya sudah masak nasi tapi rupanya belum karena kehabisan beras. Saya terus keluar untuk beli beras. Ketika pulang, saya lihat ibu saya tertidur. Saya tidak berani membangunkannya walaupun saya sangat lapar hingga dia tersedar sendiri. Ya Allah, jika ini merupakan amal kebajikan yang ikhlas terhadap ibuku dan mendapat keridhaanMu, tolonglah kami untuk keluar dari sini."

Tiba-tiba pintu itu terbuka sedikit dengan karunia Allah, namun mereka masih belum boleh keluar.

Giliran pemuda kedua berdoa: "Ya Allah, saya juga mempunyai amal soleh. Saya mempunyai gedung perusahaan dan mempunyai banyak pekerja. Setiap pekerja dibayar gaji tepat pada waktunya. Pada satu ketika seorang pekerja tidak datang mengambil gaji bulanannya sehingga beberapa bulan. Uang gajinya saya gunakan untuk membeli barang-barang perniagaan sehingga saya untung 10 kali lipat dari uang asalnya. Beberapa bulan kemudian, pekerja itu datang kembali lalu saya serahkan semua hartanya termasuk keuntungan yang saya niagakan. Ya Allah, sekiranya ini merupakan amal baik yang mendapat keredhaanMu, tolonglah kami dalam kesusahan ini!"

Sebaik saja habis merayu, tiba-tiba pintu itu bergerak sedikit tetapi masih belum boleh keluar.

Akhirnya sampai giliran pemuda ketiga: "Ya Allah, aku sebenarnya tidak mempunyai suatu amalan yang dianggap penting. Sepanjang ingatanku, hanya sekali aku berbuat baik kerana malu kepada Engkau ya Allah. Aku ditugaskan membahagi-bahagikan makanan kepada orang-orang miskin. Semasa bekerja aku melihat seorang gadis cantik yang juga meminta bahagiannya. Setelah semua orang pulang, aku pun memanggil gadis itu dan menyatakan niat jahatku kepadanya. Gadis itu menangis seraya berkata dia rela mati kelaparan daripada melakukan dosa perbuatan terkutuk itu. Aku menjadi serba salah dan datang penyesalan yang tidak terhingga. Aku malu dan insaf atas kesalahanku. Ya Allah, sekiranya penyesalan dan taubat ini Kau terima, tolonglah kami dari kesusahan ini."

Tiba-tiba pintu gua itu terbuka luas dan mereka pun keluar dengan selamat.

Satu Amalan Nilainya Syurga

Bismillahirrahmanirrahim
Blog Religi - Di padang Mahsyar segala amalan manusia ditimbang oleh Allah. Mana yang lebih banyak pahala dimasukkan ke syurga sementara yang berat timbangan dosa dihumban ke neraka. Seorang hamba Allah didapati kurang satu amalan (mata) saja untuk melayakkan dia masuk ke syurga. Jika mengikut perkiraan, dia adalah calon neraka tapi Allah Maha Penyayang akan hambanya. Allah memerintahkan orang itu mencari satu lagi mata untuk melayakkan dia ke syurga. Puas dia merayau dan mengemis dari seorang ke seorang untuk mendapatkan satu kebajikan saja namun hampa. Masing-masing memerlukan walau satu kebajikan. Kesemuanya mengatakan nasib mereka belum menentu, bagaimana hendak memberikan satu pahala.

Namun dia tidak berputus asa. Akhirnya berjumpa dengan seorang hamba Allah yang bersimpati dengannya. Dia mengatakan hidupnya bergelumang dengan dosa dan sepanjang hidupnya hanya membuat satu kebajikan saja. Padanya satu pahala itu tidak membawa sebarang makna, kerana menyangkakan dia akan masuk ke neraka akhirnya. Oleh sebab simpatinya kepada orang itu, dia memberikan satu pahala itu kepadanya. Dengan gembira yang tidak terhingga dia kembali menghadap Allah membawa pahala tersebut. Dia menerangkan apa yang berlaku. Oleh sebab sikap penderma yang pemurah itu, Allah menyuruh orang itu mencari penderma berkenaan untuk dimasukkan bersamanya ke dalam syurga.


Moral & Iktibar

Allah bersifat dengan AR-RAHIM .
Jangan remehkan kebajikan walaupun hanya amalan sunat.
Satu kebajikan amat berat timbangan di sisi Allah Satu amalan boleh meletakkan diri sama ada syurga atau neraka.
Di padang mahsyar semuanya nafsi-nafsi; masing-masing mau melepaskan diri dari azab yang pedih.
Orang yang pemurah akan dirahmati Allah yang bersifat dengan Pemurah.
Penghakiman di akhirat amat teliti serta berlandaskan keadilan yang hakiki.

Obat Sakit Mata dan Air Wudhu

Bismillahirrahmanirrahim
Blog Religi - Suatu hari Junaid Al-Banghdadi sakit mata. Ia diberitahu oleh seorang tabib, jika ingin cepat sembuh jangan sampai matanya terkena air.

Ketika tabib itu pergi, ia nekad berwudhu membasuh mukanya untuk sholat kemudian tidur. Anehnya, sakit matanya malah menjadi sembuh. Saat itu terdengar suara "Junaid menjadi sembuh matanya kerana ia lebih ridha kepada-Ku". Seandainya ahli neraka minta kepada-Ku dengan semangat Junaid niscaya Aku luluskan permintaannya." Kata suara itu.

Tabib yang melihat mata Junaid sembuh itu menjadi keheranan, "Apa yang telah engkau lakukan?"

"Aku telah membasuh muka dan mataku kemudian sholat", ujarnya."

Tabib itu memang beragama Nashrani, dan setelah melihat peristiwa itu, dia beriman. "Itu obat dari Tuhan yang menciptakan sakit itu. Dia pulalah yang menciptakan obatnya. Aku ini sebenarnya yang sakit mata hatiku, dan Junaidlah tabibnya."

Penyakit Riya' Membinasakan Amal Ibadah

Bismillahirrahmanirrahim
Blog Religi - Pada suatu waktu sahur, seorang abid membaca Al-Quran, surah "Thoha", di biliknya yang berhampiran dengan jalan raya. Selesai membaca, dia berasa amat mengantuk, lalu tertidur. Dalam tidurnya itu dia bermimpi melihat seorang lelaki turun dari langit membawa senaskah Al-Quran.

Lelaki itu datang menemuinya dan segera membuka kitab suci itu di depannya. Didedahkannya surah "Thoha" dan dibaliknya halaman demi halaman untuk tatapan si abid. Si abid melihat setiap kalimah surah itu dicatatkan sepuluh kebajikan sebagai pahala bacaannya kecuali satu kalimah saja yang catatannya dipadamkan.

Lalu katanya, "Demi Allah, sesungguhnya telahku baca seluruh surah ini tanpa meninggalkan satu kalimah pun". "Tetapi kenapakah catatan pahala untuk kalimah ini dipadamkan?" Lelaki itu berkata.

"Benarlah seperti katamu itu. Engkau memang tidak meninggalkan kalimah itu dalam bacaanmu tadi. Malah, untuk kalimah itu telah kami catatkan pahalanya, tetapi tiba-tiba kami terdengar suara yang menyeru dari arah 'Arasy : 'Padamkan catatan itu dan gugurkan pahala untuk kalimah itu. Maka sebab itulah kami segera memadamkannya".

Si abid menangis dalam mimpinya itu dan berkata, "Kenapakah tindakan itu dilakukan?".

"Puncanya engkau sendiri. Ketika membaca surah itu tadi, seorang hamba Allah melewati jalan di depan rumah mu. Engkau sadar hal itu, lalu engkau meninggikan suara bacaanmu supaya didengar oleh hamba Allah itu.

Kalimah yang tiada catatan pahala itulah yang telah engkau baca dengan suara tinggi itu".

Si abid terjaga dari tidurnya. "Astaghfirullaahal-'Azhim! Sungguh licin virus riya' menyusup masuk ke dalam kalbu ku dan sungguh besar kecelakaannya. Dalam sekelip mata sahaja ibadahku dimusnahkannya.

Benarlah kata alim ulama', serangan penyakit riya' atau ujub, boleh membinasakan amal ibadah seseorang hamba Allah selama tujuh puluh tahun".

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons